pacman, rainbows, and roller s



HOMEUSAHA&BISNISSERVICECOMENTAR
online

EnglishChinese SimplifiedKoreanGermanFrenchSpainJapaneseArabicItalianDutch

share :Share UsShare Us


فَاذْكُرُوْنِيْ أَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْا لِيْ وَلاَ تَكْفُرُوْن
سورة البقرة ;١٥٢

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.(QS. Al-Baqoroh:152)"

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا - وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا

"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.(Q. S. Al-Ahzab : 41-42)"

Mohon kesediaannya untuk mengisi layanan BUKU TAMU kami;




















PON.PES.BAHRULMAGHFIROH.

Jl Joyo Agung Atas No 02 Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowok waru.Malang.JAWATIMUR.INDONESIA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

MASA SUSAHNYA PONDOK

Dulu sebelum pesantren jadi seperti sekarang pondok masih mempunyai tiga santri saja yang belum ada kegiatan pendidikan sama sekali karena masih baru yang bahasa jawanya (babat alas) santri hanya diajari riyadhoh/tirkat dimalam hari dengan melakukan ibadah Qiyamullail tiap malam dikhususkan lagi pada hari kamis malam jum’at setelah shalat diisi pengajian oleh pengasuh pondok alhamdulillah kegiatan ini bisa istiqomah sampai sekarang.

Pada saat itu pondok masih belum punya apa-apa cuma satu asrama dan satu buah masjid yang bangunannya belum jadi tidak ada kubahnya/atapnya, jangankan cari makan? untuk mendapatkan air saja sulit masya allah harus menggali sumur sedalam 45 sampai 50 m itupun santri harus antri untuk berwudhu dan mandi dapat 10 menit sampai 15 menit airnya habis terpaksa santri harus turun dari pondok untuk wudhu ke masjid atau musholah diluar kalau untuk mencuci baju santri datang kesumber( mata air) atau sungai yang berada dibawah pondok, pertama santri yang masuk pondok dari malang bernama Maulana dan Seno yang dari pasuruan Ishom dan Fuad anak-anak ini kesehariannya oleh pengasuh tidak diajari mengaji tetpi diajari tirakat salah satunya bersih-bersih kerjabakti membuat gubuk-gubug (kamar yang terbuat dari bambu), dulu banyak orang yang tidak senang dengan keberadaan pondok ini salah satunya dengan mengirimkan anjing-anjing liar kedalam pondok terkadang tiap malam ada empat sampai lima anjing warna hitam besar-besar datang kepondok dengan maksud menakut nakuti santri-santri yang belajar dipondok ini.

Sebelum adanya pondok tempat ini dijadikan oleh orang sebagai tempat pelacuran terkadang sehabis pengajian kamis malam jum’at menemukan pasangan laki perampuan berduan ditempat yang gelap kemudian pengasuh dan santri- santri mendatangi dan mengusir orang tersebut setelah kejadian tersebut mulai berkurang dan Alhamdulillah sampai sekarang sudah tidak ada sama sekali. hari demi hari bulan demi bulan nama pondok mulai dikenal orang dan pengajian hari kamis sudah mulai ada yang berdatangan.

DAPAT SUATU PERLAMBANG

Pada suatu malam kira-kira tahun 1998 Pengasuh (gus Luqman) masuk pada sebuah kamar yang berada disebelah masjid yang kebetulan sudah jadi beliau melakukan ibadah memperbanyak shalat qiyamullail, dzikir dsb. setelah melakukan ibadah karena kecapekan kira-kira jam 3 pagi menjelang shalat shubuh beliau ngantuk kemudian tertidur antara sadar dan tidak, dalam mimpinya itu diberi oleh Allah isyarah/perlambang beliau melihat didalam pondok ini ada sumber/mata air yang besar sekali yang airnya bersih jernih kemudian banyak orang berduyun-duyun datang untuk meminumnya semakin banyak orang yang minum semakin besar keluar air sumber tersebut akhirnya beliau tahu dan yaqin bahwa Pondok ini suatu saat akan didatangi dan dibutuhkan oleh banyak orang.



فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُو فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُو مِن فَضْلِ ٱللَّـهِ وَٱذْكُرُو ٱللَّـهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
الجمعة :١۰

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Selanjutnya pembahasan "Konsep Allah ridho" yang akan di kupas pada lembar berikut.

Spoiler:
"
(رِضً)

KONSEP ALLAH RIDHO

1.Mengekalkan niat yang baik

Syarh Arbain anNawawiyah:

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالِّنيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Dari Amiirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin alKhottob –semoga Allah meridlainya- ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: sesungguhnya amalan-amalan tergantung niat, dan sesungguhnya setiap perkara tergantung apa yang diniatkan. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan RasulNya. Barangsiapa yang hijrahnya untuk (mendapatkan tujuan) dunia yang diupayakan atau wanita yang (ingin) dinikahinya, maka hijrahnya (terhitung) sesuai dengan yang diniatkan (H.R alBukhari dan Muslim)

2.Kerja keras tidak kenal putus asa

Firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
العنكبوت/69

artinya: "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik". (Al-Ankabut: 69)

3.Bersyukurlah kepada-Nya dan Rasul,yang akan menjadikansebab adanya nikmat

Setelah kita berusaha mencari rezki disisi-Nya dan beribadah pada-Nya maka yang ketiga bersyukur kepada-Nya.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

artinya: Dan takala Rabbmu mema’lumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. 14:7)

Demikianlah, dan dalam menggapai cita-cita ini, kita harus bekerja dengan sungguh-sungguh. Harus berusaha mencari Rezki dan beribadah agar Allah mengabulkan keinginan kita dan bersyukur kepada-Nya agar Allah menambah ni’mat kepada kita.

"






all right reserved
©2011
by. bahrulmaghfirohw@p
MALANG - JATIM INDONESIA

Menu Title

Expand - collapse

Description: This script collapses any DIV on the page and lets users manually toggle its appearance via a smooth "Web 2.0 style" animation. It's a popular effect on many social networking/ comment sites. Three distinguishing features of this script are:

Ability for the script to work on both DIVs that have an explicit CSS height attribute defined, and without.

Ability to "group" multiple collapsible content instances to act as a single unit, so opening one closes the others.

Persistence can be enabled on each collapsible content individually that will remember if the DIV has been expanded, and upon the user's return to the page within the same browser session, keep it expanded.

Individually toggle various attributes of each collapsible content, whether a fade effect should be applied, the duration of the animation, an explicit height, plus whether the content should be hidden via scripting by default when the page loads.
Ability to "group" multiple collapsible content instances to act as a single unit, so opening one closes the others.

Persistence can be enabled on each collapsible content individually that will remember if the DIV has been expanded, and upon the user's return to the page within the same browser session, keep it expanded.

Individually toggle various attributes of each collapsible content, whether a fade effect should be applied, the duration of the animation, an explicit height, plus whether the content should be hidden via scripting by default when the page loads.

Title here (Hover me!)


Description here!

Title here (Hover me!)


Description here!

Title here (Hover me!)


Description here!

Title (Hover me)!


Description here!

Title (Hover me)!


Description here!

Title (Hover me)!


Description here!

  • img1
  • img2
  • img3
  • img4
  • img5
  • img6

CSS3 Show Hidden Content

CSS3 Show Hidden Content

Mau gunakan untuk apapun silahkan! Muat gambar? Penuhi dengan berbagai teks? Atau mungkin deretan menu dan link lain mo ditampilkan di collapsible ini? Semua sudah tertata dengan rapi dengan ukuran yang sangat ideal. Sampeyan tinggal masukkan saja sebanyak sampeyan mau. Plung ... plung ... plung ... dan berkarung-karung akan terwadahi. yah ... asal jangan masukkan yang berbau busuk saja. He ... he .... 'ntar pengunjung pada lari kesetanan kaya dikejar babi hutan kesurupan mabok oplosan, he ...... he ...!!!!

New Post

No Image and Script

Mau gunakan untuk apapun silahkan! Muat gambar? Penuhi dengan berbagai teks? Atau mungkin deretan menu dan link lain mo ditampilkan di collapsible ini? Semua sudah tertata dengan rapi dengan ukuran yang sangat ideal. Sampeyan tinggal masukkan saja sebanyak sampeyan mau. Plung ... plung ... plung ... dan berkarung-karung akan terwadahi. yah ... asal jangan masukkan yang berbau busuk saja. He ... he .... 'ntar pengunjung pada lari kesetanan kaya dikejar babi hutan kesurupan mabok oplosan, he ...... he ...!!!!
Column 1Column 2Column 3
Row 2Row 2Row 2
Row 3Row 3Row 3
Row 4Row 4Row 4


فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُو فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُو مِن فَضْلِ ٱللَّـهِ وَٱذْكُرُو ٱللَّـهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
الجمعة :١۰

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Disamping belajar di pesantren tebu ireng beliau juga belajar merantau tabaruk (mencari berkah) kepondok-pondok yang ada dijawa dan madura.


Gus Lukman,pengasuh sekaligus pendiri pondok pesantren "BAHRULMAGHFIROH".Gus Luqman Al Karim lahir pada tanggal 21 Mei 1964) di malang, Jawa Timur. Tepatnya di sebuah desa yang bernama penanggungan Betek Malang. Sebuah pedukuhan yang terletak di tengah kota kecamatan Lowokwaru. Putra dari Seorang Kiai yang mastur ( tidak terkenal ) ya’ni KH.Abdullah Fattah bin Mbah Daim Jcitranegara.Gus Luqman dikirim oleh ayahandanya, K.H. Abdullah Fattah, ke Salah satu Pondok yang didirikankan oleh seorang ulama’ besar dijawa timur termasuk pendiri NU KH.Hasyiam ‘Asyy’ari yang bernama Ponpes salafiyah Tebuireng bertempat di Jombang jawa timur.

Disamping belajar di pesantren tebu ireng beliau juga belajar merantau tabaruk (mencari berkah) kepondok-pondok yang ada dijawa dan madura.

masukkan url situs yang ingin kamu intip scriptnya
Url: 


09 1
3. Bersyukurlah kepada-Nya. Setelah kita berusaha mencari rezki disisi-Nya dan beribadah pada-Nya maka yang ketiga bersyukur kepada-Nya. وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ Dan takala Rabbmu mema’lumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. 14:7) Demikianlah, dan dalam menggapai cita-cita ini, kita harus bekerja dengan sungguh-sungguh. Harus berusaha mencari Rezki dan beribadah agar Allah mengabulkan keinginan kita dan bersyukur kepada-Nya agar Allah menambah ni’mat kepada kita.358166
Allah U berfirman: فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ Artinya “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku).“ (QS. Al Baqarah: 152) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا Artinya: “Hai orang-orang yang beriman ber-dzikirlah yang banyak kepada Allah (dengan menyebut nama-Nya).“ (QS. Al Ahzaab: 41) وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا Artinya: “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung.“(QS. Al Ahzaab: 35). وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ Artinya: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaan-Nya), tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.“ (QS. Al A’raf: 205) Rasulullah r bersabda: مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ Artinya: “Perumpamaan orang yang menyebut (nama) Tuhannya dengan orang yang tidak menyebut (nama)-Nya, laksana orang hidup dengan orang yang mati “.[1] Rasulullah r juga bersabda: مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ الله َفِيْهِ وَ الْبَيْتِ الَّذِي لَا يُذْكَرُ الله فِيْهِ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ Artinya: “Perumpamaan rumah yang digunakan untuk zikir kepada Allah dengan rumah yang tidak digunakan untuknya, laksana orang hidup dengan yang mati“.[2] Rasulullah r juga bersabda: أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيْكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فيِ دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرَقِ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ؟ قَالُوا بَلَى. قَالَ: ذِكْرُ اللهِ تَعَالَى. Artinya: “Maukah kamu, aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci disisi rajamu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak, dan lebih baik bagimu dari-pada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?”. Para shahabat yang hadir berkata: “Mau wahai Rasulullah!”. Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah yang Maha Tinggi“.[3] Allah U Yang Maha Tinggi berfirman (Dalam hadits Qudsi): أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلاَءٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلاَءٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْراً تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعاً وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعاً تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعاً وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً. Artinya: “Aku terserah persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya (memberi rahmat dan membelanya) bila dia menyebut nama-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam dirinya, aku menyebut namanya pada diri-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam perkumpulan orang banyak, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih banyak dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal (dengan melakukan amal shaleh atau berkata baik), maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila dia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat (lari)“.[4] وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ شَرَاِئعَ الإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ فَأَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. قَالَ: لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْباً مِنْ ذِكْرِ اللهِ Artinya: “Dari Abdullah bin Busr t dia berkata: Sesungguhnya seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah! sesungguhnya syari’at Islam telah banyak aku terima, oleh karena itu, beri tahulah aku sesuatu hal buat peganganku”. Beliau bersabda: “Tidak henti-hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu mengucapkannya)“.[5] مَنْ قَرَأَ حَرْفاً مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُوْلُ لَكَ ((آلـم)) حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ Artinya: “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif Laaam Miim, satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf “.[6] عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: خَرَجَ رَسُوْلُ الله r وَنَحْنُ فِي الصُّفَّةِ فَقَالَ: أَيـُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيْقِ فَيَأْتِي مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِي غَيْرِ إِثْمٍ وَلاَ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ؟ فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ نُحِبُّ ذَلِكَ. قَالَ: أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلىَ الْمَسْجِدِ فَيُعَلِّم، أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ اْلإِبِلِ. Artinya: “Dari Uqbah bin Amir t berkata: “Rasulullah r keluar, sedangkan kami berada di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda: “Siapakah diantara kamu yang senang berangkat pagi setiap hari ke Buthan atau Al Aqiq, lalu kembali dengan membawa dua unta yang besar punuknya tanpa mengerjakan dosa dan memutus silaturrahmi?” kami (yang hadir) berkata: “Yaa kami senang ya Rasulullah!”, lalu beliau bersabda: “Seseorang di antara kamu berangkat pagi ke mesjid, lalu mengajar atau membaca dua ayat Al Qur’an, hal itu lebih baik baginya daripada dua unta. Dan (bila mengajar atau membaca) tiga (ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila membaca atau mengajar) empat ayat akan lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta) dan dari seluruh bilangan unta“.[7] Rasulullah r bersabda: مَنْ قَعَدَ مَقْعَداً لَمْ يَذْكُرِ اللهَ فِيْهِ كَانَـتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ، وَمَنِ اضْطَجَــــعَ مَضْجَـعاً لَمْ يَذْكُرِ اللهَ فِيْهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ. Artinya: “Siapa yang duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka dia akan mendapat sesuatu yang tidak disenangi dari Allah. Barang siapa yang berbaring di suatu tempat, lalai tidak berdzikir kepada Allah, maka dia akan mendapatkan sesuatu yang tidak disenangi dari Allah“.[8] مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِساً لَمْ يَذْكُرُوا اللهَ فِيْهِ، وَلَمْ يُصَلُّوا عَلَى نَبِيِّهِمْ إِلاَّ كَانَ عَلَيْهِمْ تِرَةٌ فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ. Artinya: “Apabila suatu kaum duduk di majlis, lantas tidak berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat kepada Nabi-Nya, niscaya mereka mendapat sesuatu yang tidak disenangi dari Allah. Apabila Allah berkehendak, maka Dia akan menyiksa mereka; dan apabila tidak, Allah akan mengampuni dosa mereka”.[9] مَا مِنْ قَوْمٍ يَقُوْمُوْنَ مِنْ مَجْلِسٍ لاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ فِيْهِ إِلاَّ قَامُوا عَنْ مِثْلِ جِيْفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةٌ Artinya: “Setiap kaum yang berdiri dari suatu majlis, yang mereka tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan mereka akan menyesal (di hari kiamat) “.[10]